Paling menyedihkan ketika melihat semakin banyak helaian rambut yang rontok setiap hari. Apalagi jika Anda menyadari rambut Anda yang dulu tebal kini menipis karena kerontokan tersebut.
"Banyak aspek dalam gaya hidup kita, dari apa yang kita makan hingga cara kita menata rambut, yang memengaruhi kekuatan serat rambut," papar Alan Baumann, MD, seorang pakar transplantasi rambut. Namun, belum terlambat jika Anda ingin memerbaikinya. Temukan dulu apa kebiasaan Anda yang menyebabkan kerontokan rambut.
Keramas dengan air panas
Air panas bisa menyerap kelembaban pada helaian rambut Anda, sehingga membuat rambut kering dan rapuh. Inilah yang membuat rambut mudah rontok, demikian menurut Ryan Welter, MD, ahli transplantasi rambut dari Boston. “Air panas tidak hanya menghilangkan minyak alami pelindung rambut, tapi juga membuat pori-pori kepala bekerja keras untuk memproduksi minyak. Hal ini bisa merusak akar rambut dan mempercepat kerontokan."
Sering menggunakan produk dan alat penataan rambut
Protein yang menumbuhkan rambut dan kutikulanya akan rusak ketika terpapar uap panas dari alat penataan rambut. "Begitu kutikula ini rusak, keseimbangan kelembabannya akan terganggu dan rambut makin rentan patah," ujar Dr Bauman.
Batasi penggunaan alat penataan rambut, entah itu blowdryer atau pencatok rambut, dua atau tiga kali saja seminggu. Atur penggunaannya hingga sedingin mungkin. Sebelumnya, gunakan semprotan pelindung panas yang akan mengurangi gesekan. Hindari juga produk penataan rambut yang membuat rambut lengket dan kaku. Ketika Anda berusaha menyisirnya, rambut pun jadi patah.
Menyisir rambut saat masih basah
Helaian rambut menjadi lebih rapuh dalam keadaan basah. Mengeringkan rambut dengan menggosoknya kuat-kuat dengan handuk, lalu menyisirnya dalam keadaan masih basah, bisa mendorong rambut untuk patah. Hindari menyisir rambut begitu selesai keramas. Lebih baik, Anda menyisir rambut sebelum membasahinya untuk keramas. Kemudian, tepuk-tepuk dengan handuk lembut setelah selesai mencucinya.
Sering mengucir rambut
Mengikat rambut menjadi kucir kuda atau kepangan memang memberi kesan praktis, namun bisa menimbulkan ketegangan pada folikel rambut. Akibatnya, rambut jadi rusak dan memicu bekas luka yang menghancurkan folikel rambut selamanya, begitu kata Doris Day, MD, ahli dermatologi dari New York City. Jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan masalah alopecia , kondisi yang melemahkan folikel rambut secara permanen dan membuat rambut tak mungkin tumbuh lagi. Karena itu, kurangi kebiasaan mengucir rambut, terutama ketika sedang tidur (untuk mencegah gesekan dengan bantal). Kalaupun harus mengikatnya, usahakan ikatannya longgar.
Sering menggaruk kepala
Hati-hati ketika Anda sering menggaruk kepala, entah karena ketombe, keringat, atau penyebab yang lain. Kulit kepala yang gatal dan sering digaruk bisa menyebabkan kerusakan rambut yang memicu kerontokan, kata Dr Bauman. Begitu kutikula rusak, serat-serat rambut bisa patah. Nah, jika kulit kepala Anda gatal, keramas lah dengan sampo yang mengandung selenium, zinc, atau tea tree oil. Jika tidak ada, mintalah resep sampo antijamur dari dokter.
Sering tak sempat keramas
Keramas memang perlu, tapi terlalu sering atau terlalu jarang keramas juga tidak baik. “Sisa-sisa sampo ataupun kelebihan ketombe di kulit kepala sudah terbukti dapat menyumbat folikel rambut, dan yang lebih parah, hal itu bisa menyulitkan pertumbuhan rambut," ujar Dr Day.
Sesekali tak sempat keramas memang tak masalah. Tetapi begitu hal itu menjadi kebiasaan, sisa-sisa sampo, kotoran, dan minyak pada kulit kepala bisa menyumbat pori-pori di kulit kepala. Idealnya, cuci rambut setiap dua hari, khususnya ketika Anda sedang banyak berkeringat dan menggunakan produk-produk penataan rambut.
Sering terpapar sinar matahari
Ketika Anda sering terpapar sinar matahari, bukan hanya kulit wajah yang akan meradang bila tidak mendapatkan perlindungan, tetapi juga rambut. Rambut akan kehilangan kekuatan dan elastisitasnya. “Paparan sinar matahari berkepanjangan bisa menyebabkan lapisan kutikula melemah dan patah, membuat rambut jadi rapuh dan gampang rontok," ujar Bauman.
Solusinya, coba kenakan topi atau payung ketika cuaca sedang panas.
www.tabloidnova.com